"Kenapa sih kita senang cari yang negatif. Kita ini kayak kurang kerjaan aja ngomong ini, ngomong itu," kata dia di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 9 September 2019.
Dia mengatakan semestinya orang Indonesia bangga lantaran Esemka diproduksi oleh anak bangsa. Lebih-lebih, Esemka berhasil menyerap tenaga kerja lokal.
Ia lantas meminta masyarakat mengesampingkan hal-hal yang tak kontekstual. Termasuk menuding desain produk Esemka menyerupai produk Negeri Tirai Bambu. Adapun rumor soal desain mobil keluaran Esemka yang mirip dengan produk Cina beredar setelah perusahaan itu merilis kendaraan pikap, yakni Esemka Bima.
Lihat Juga : Van Der Sar Mencorong di Ajax, Manchester United pun Tergiur
Mobil ini dikendalikan mesin E-power l4 DOHC. Mobil ini berdaya maksimum 72 kW dengan torsi 119 Nm. Sedangkan kapasitas tangki mobil tersebut 40 liter.
Solo Manufaktur Kreasi rencananya tidak akan melego Esemka Bima ini dengan harga lebih dari Rp 150 juta. Mobil ini digadang-gadang menjadi mobil pikap termurah yang beredar di Indonesia.
Menurut Luhut, harga mobil angkut yang murah ini dapat mendukung kegiatan usaha masyarakat. "Mobil murah ini dapat dipakai rakyat biasa," katanya.
Direktur Utama PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) Eddy Wirajaya sebelumnya telah menjelaskan orisinalitas kendaraan Esemka. Eddy mengatakan sebagian besar komponen mobil Esemka dipasok oleh produsen lokal, seperti PT Cikarang Perkasa Manufacturing, PT Usra Tampi, dan PT Tokyo Radiator Selamat Sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar