Cerita BJ Habibie Sebagai Pencari Rumput hingga Dilarang Pakai Parfum

Di balik kesuksesannya, tersimpan perjuangan keras BJ Habibie melawan sulitnya menggali ilmu semasa kecilnya.

Kondisi Perang Dunia II membuat BJ Habibie mengungsi hingga kondisi stabil. Lanrae menjadi salah satu tempat yang dijadikan sebagai tempat pengungsian Perang Dunia II.

Di sana hidup Habibie berubah 180 derajat. BJ Habibie yang masih berusia 8 tahun harus berbaur dengan anak-anak berbahasa Bugis. Kedua orangtua Habibie juga mengharuskannya untuk berbaur dengan anak-anak lainnya.

Meski begitu tak mudah bagi Habibie untuk langsung berbaur. Ia dilarang untuk memakai baju yang menunjukkan jika BJ Habibie adalah dari keluarga berada.

Habibie harus memakai sarung dan baju sederhana layaknya anak-anak laki-laki lainnya. Bahkan Habibie tidak boleh menggunakan parfum.

Lihat Juga : Aktivis Dandhy Laksono Ditangkap Polda Metro Jaya

Lahir di keluarga berada bahkan keturunan bangsawan, kedua orangtua BJ Habibie juga mendidik anak-anaknya untuk hidup mandiri. Habibie bahkan pernah diberikan tugas untuk mencari rumput untuk makanan kuda.

Selain itu, Habibie juga harus merawat hingga memandikan kuda tersebut. Kuda itu harus siap ketika ibu Habibie hendak pergi ke acara tertentu.

Ayah BJ Habibie juga selalu memberikan pesan pada anak-anaknya untuk selalu menjadi orang yang baik.

"Kalau kamu baik, semua di sekelilingmu juga akan baik. Kalau kamu kotor, semua di sekitarmu juga akan mati," kata ayah BJ Habibie.